Juara I :
Yopie Herdiansyah
Komentar Juri : Desain menggunakan dinding setengah bata setengah bilik bambu, realistis untuk memenuhi batasan biaya. Cukup sederhana, sesuai dengan kebiasaan masyarakat pada umumnya dan konteks desa sebagai lokasi rumahnya. Nilai-nilai positif: dapat langsung digunakan sebagai model rumah rakyat dengan tampak dan penataan ruang yang menarik, pemanfaatan air hujan menjadi solusi sederhana yang mudah didgunakan karena konteks lokasi yang cukup sulit air, pencahayaan dan ventilasi yang sangat lancar untuk semua ruangan dengan meletakkan rumah tidak menempel pada sisi kanan-kiri lahan.
Juara II :
Yudho Patrianto
Komentar Juri : Solusi yang baik adalah penggunaan struktur beton hanya sebagai struktur utama, yang dikombinasikan dengan struktur bambu untuk sebagian ruang maupun atap. Area atap dapat dikembangkan menjadi mezanin seandainya atap lebih tinggi. Hubungan ruang-ruang dengan taman dalam menarik dan baik. Eksplorasi desain pemasangan dan pemakaian material bambu sangat baik. Kelemahannya adalah hubungan atap rumah utama dengan atap yang lebih rendah. Sebaiknya atap utama lebih tinggi agar tidak terpotong oleh atap yang lebih rendah.
Juara III :
Samuel Soegeng dan Evelyn Mulyono
Komentar Juri : Konsep rumah teras sangat menarik sebagai solusi dan pilihan rumah murah untuk banyak masyarakat. Teras yang cukup besar diletakkan di dalam rumah untuk memberikan privasi dan dapat digunakan sebagai ruang keluarga yang terbuka dan menyatu dengan taman. Kalau diinginkan, pemilik rumah juga dapat menutup ruang keluarganya dengan jendela dan pintu kaca yang dapat dibuka seluruhnya sebagai pengembangan rumah. Karya rumah teras ini berpotensi menjadi pemenang pertama seandainya tampak dan denah diolah lebih baik. Kelemahannya adalah tampak yang kurang baik, solusi atap teras terlalu landai, seharusnya cukup miring untuk mengalirkan air hujan, dan dapur sebaiknya diletakkan terpisah dari teras/ruang keluarganya agar tidak membuat sempit. Solusi rumah teras dapat menekan biaya cukup besar karena ruang keluarganya berupa teras terbuka.
Juara Harapan I :
Ferro Yudistira dan Leonaldy Gunawan
Komentar Juri : Konteks lokasi sangat kuat, desain dapat memberikan solusi perbaikan lingkungan, menggabungkan rumah dan ruang usaha. Kekurangannya adalah pengolahan tampak yang kurang baik dan tidak ada usulan sistem atap dapat mengurangi suhu rumah yang panas karena lokasinya di Palembang.
Juara Harapan II :
Wiliarto Wirasmoyo, Deni Putra Arystianto, dan Erlangga
Komentar Juri : Usulan rumah panggung merupakan solusi yang bagus, tahan gempa, tanpa membuat pondasi keliling. Dapur terpisah dari rumah utama juga menarik, karena dapat memanfaatkan rumah utama sebagai ruang multi fungsi. Lebih baik kalau dinding kamar-kamar anak dapat sibuka tutup agar lebih fleksibel. Teras sebagai ruang sosial untuk berinteraksi dengan tetangga. Kelemahannya adalah penataan volume rumah yang terlalu besar dalam hubungannya dengan ukuran lahan, sehingga sisa lahan tidak dapat dinikmati dengan maksimal selain juga karena terlalu kecil. Bila lantai area teras atau ruang-ruang lain selain kamar tidur didesain dengan celah-celah kecil, maka aliran angin akan lebih lancar.